Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

 

JAKARTA: Bank Indonesia menyampaikan perkembangan terkini perekonomian global menunjukkan ketidakpastian, sehingga berisiko menurunkan pertumbuhan ekonomi dunia menjadi lebih rendah dari perkiraan semula termasuk Indonesia pada 2012.
 
Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A. Sarwono mengatakan pertumbuhan ekonomi dunoa pada 2012 yang sebelumnya diproyeksikan akan mencapai 4,5% diperkirakan menurun menjadi sekitar 4%.
 
"Sebagaimana kita ketahui, ketidakpastian ekonomi global kembali meningkat sebagai pengaruh dari masih berlangsungnya krisis utang di Eropa dan permasalahan fiskal di AS yang kemudian diikuti penurunan rating beberapa negara maju," ujarnya dalam rapat kerja RAPBN 2012 dengan Komisi XI DPR RI sore ini.
 
Dia mengutarakan hasil perhitungan BI terakhir menunjukkan prospek penurunan ekonomi global pada gilirannya akan menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 menjadi lebih rendah dari target pemerintah.
 
Risiko penurunan pertumbuhan ekonomi pada 2012, sambungnya, berasal dari dampak perlambatan ekonomi dunia dan penurunan harga komoditas global terahadap kinerja ekspor yang diperkirakan menurun.
 
"Ekspor yang menurun pada sisi lain juga akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi rumah tangga melambat," jelasnya.
 
Dengan pertimbangan prospek kondisi eksternal dan internal tersebut, BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2012 dapat menjadi 6,5% atau lebih rendah dari asumsi yang digunakan pemerintahd alam nota keuangan dan RAPBN 2012 sebesar 6,7%.
 
Namun, lanjutnya, BI melihat kemungkinan untuk kembali mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi sebagaimana yang ditargetkan oleh pemerintah. 
 
"Peluang tersebut tetap terbuka apabila dukungan stimulus fiskal dapat dioptimalkan, seperti melalui penyerapan anggaran yang lebih tinggi dari biasanya," ujarnya. (sut)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Saeno
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper