MOSKOW: Pemerintah menargetkan bisa menarik investasi dari Rusia sebesar US$1 miliar secara bertahap dalam tahun-tahun mendatang.Kepala Badan Koordinasi penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan menuturkan saat ini nilai investasi Rusia ke Indonesia masih cukup kecil, yaitu di bawah US$50 juta. Beberapa sektor investasi yang diincar oleh pemerintah di antaranya permesinan maupun infrastruktur.“Banyak investor dari Rusia yang potensial untuk ditarik ke Indonesia. Beberapa sektor yang menjadi unggulan adalah permesinan, alat berat, maupun infrastruktur,” ujarnya saat beramah tamah dengan staf dan jajaran kedutaan besar Indonesia di Rusia tadi malam.Menurut Gita, PDB Rusia dan Indonesia apabila digabungkan bisa mencapai US$2.000 triliun. Dengan gabungan PDB sebesar itu, angka investasi Rusia selayaknya bisa jauh lebih besar dari saat ini.Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Rusia Hamid Awaludin mengatakan Rusia pada waktu-waktu belakangan ini berupaya menebar pengaruhnya ke level global, dengan menjadikan negara-negara Asia sebagai partner kerjasama. Orientasi politik negara ini harus direspons dengan baik agar memberikan dampak terhadap perekonomian di Indonesia.“Rusia menjadi negara yang besar,khususnya didukung oleh produksi minyak dan gas. Produksi minyak dan gas Rusia saat ini telah melampaui negara-negara Timur Tengah. Dengan perhitungan itu, seharusnya investasi Rusia ke Indonesia bisa bertambah,” katanya.Catatan resmi BKPM menunjukkan bahwa selama kurun waktu tahun 2000-2010, total nilai investasi dari Rusia di Indonesia hanya sebesar US$0,56 juta. Sementara itu pada semester I/ 2011, nilai investasi negara ini mengalami perbaikan walau masih relatif kecil yaitu sebesar US$1,15 juta dollar AS.“Dengan dilaksanakannya marketing agenda MII [Marketing Investment Indonesia] ini, diharapkan realisasi investasi investor Rusia bisa meningkat di masa yang akan datang. Indonesia tidak ingin kalah cepat dengan negara lain dalam mempromosikan potensi investasi Indonesia kepada investor Rusia,” tambah Gita. (faa)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
