Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antam diminta kuasai teknologi Eramet

JAKARTA: Pemerintah mengharapkan PT Aneka Tambang Tbk  bisa  meningkatkan penguasaan teknologi pengolahan nikel, menyusul  kerja sama BUMN tersebut dengan perusahaan tambang  skala dunia asal Prancis Eramet Group.Menteri Energi dan

JAKARTA: Pemerintah mengharapkan PT Aneka Tambang Tbk  bisa  meningkatkan penguasaan teknologi pengolahan nikel, menyusul  kerja sama BUMN tersebut dengan perusahaan tambang  skala dunia asal Prancis Eramet Group.Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh mengatakan   peningkatan penguasaan teknologi oleh Antam tersebut sangat diharapkan, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki nikel terbanyak.“Saya kira Antam sebagai tangan pengusaha nasional harus dengan cepat bisa ikut meguasai teknologi. Ini perusahaan kelas dunia paling terkemuka untuk pengolahan nikel. Kita bangsa yang memiliki nikel terbanyak,” kata Darwin menjawab pertanyaan wartawan di Istana Presiden hari ini.Kerja sama Antam dengan Eramet lewat PT Weda Bay Nickel yang  menggarap pengolahan nikel di Halmahera. Saat ini, ujar dia, Aneka Tambang memiliki 10% dari total saham di Weda Bay. Sementara Eramet memiliki 66%  dari 90% saham di perusahaan tersebut, sehingga saham yang dimiliki Weda Bay menjadi sekitar 54%.“Antam 10% pemegang saham dari  Weda Bay. Eramet adalah 66% dari 90% saham.  Weda Bay tinggal  sekitar 54%,” kata Darwin.Total investasi PT Weda Bay Nickel akan mencapai US$ 6 miliar. Saat ini investasi yang sudah ditanamkan untuk melakukan konstruksi smelter nikel di Halmahera sejumlah US$300 juta, yang akan menjadi bagian dari final investment decission hingga tahun 2012 sebanyak US$ 450 juta untuk menyelesaikan konstruksi.Menteri ESDM mengatakan diperkirakan seluruh konstruksi akan selesai di tahun 2015. Fase pertama diharapkan mampu menghasilkan 35.000 ton per tahun dan terus ditingkatkan hingga menjadi 65.000 ton ton per tahun.Sementara itu kepada pers usai menjumpai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden  hari ini, Chairman dan CEO Eramet Group  M. Patrick Buffet mengatakan  besarnya investasi Eramet di tambang nikel disokong dengan kepercayaan perusahaan tersebut atas  kondisi ekonomi Indonesia.“Ini artinya kami memberikan komitmen penuh dan percaya dengan perekonomian Indonesia dengan melakukan kerja sama,” kata Buffet.(mmh) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper