Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu roadshow tawarkan sukuk ke beberapa negara

JAKARTA: Pemerintah akan menggelar roadshow ke sejumlah negera di dunia guna menawarkan obligasi syariah negara yang direncanakan terbit dalam waktu dekat ini.Dengan target indikatif maksimal US$1 miliar, penerbitan sukuk global diharapkan bisa memenuhi

JAKARTA: Pemerintah akan menggelar roadshow ke sejumlah negera di dunia guna menawarkan obligasi syariah negara yang direncanakan terbit dalam waktu dekat ini.Dengan target indikatif maksimal US$1 miliar, penerbitan sukuk global diharapkan bisa memenuhi rencana penerbitan obligasi negara tahun ini yang mencapai Rp205 triliun.  "Untuk global sukuk, kami akan melakukan road show untuk memperkenalkan Indonesia dan kami akan pakai underwriter yang lebih baik," ujar Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo di sela-sela acara buka bersama Kementerian Keuangan, semalam.Menurut Menkeu, total pinjaman yang akan diterbitkan untuk SBN bruto Rp205 triliun dan SBN nettonya Rp124 triliun. "Tapi kalau global sukuk itu adalah bagian kebutuhan untuk membiayai fiskal kita."Kementerian Keuangan akan berdiskusi dengan tiga konsultan keuangan negara guna menentukan waktu dan rute road show dari sukuk global.Intinya, pemerintah telah menyiapkan barang milik negara (BMN) senilai Rp34 triliun yang bisa dijadikan aset dasar penerbitan suratberharga syariah negara (SBSN) berdenominasi valas tersebut."Sekarang masih persiapan dokumen dan administrasi untuk masuk ke pasar. Underwriter kami juga sudah menyampaikan indikasi dari minat [investor global] untuk sukuk kita," tuturnya.Agus Martowardojo memastikan rencana penarikan pembiayaan dari pasar obligasi syariah global pada kuartal III tahun ini maksimal US$1 miliar. Untuk menyukseskan itu, pemerintah telah menunjukan tiga bank investasi sebagai penjamin emisi (underwriter)."Kami sudah akan memilih tiga underwriter untuk memproses (sukuk global) kita. Jadi underwiter-nya itu akan mewakili Asia, Eropa, dan Amerika," tuturnya.Meski kondisi global penuh ketidakpastian, Menkeu berkeyakinan saat ini kondisi pasar obligasi Indonesia masih cukup baik. Hal itu terlihat dari imbal hasil (yield) surat berharga negara (SBN) yang relatif rendah."Yield SUN domestik stabil. Untuk global bond menurun dari 3,9% pada 31 Juli menjadi 3,7% per 22 Agustus. Sementara untuk yield SUN yang bertenor 10 tahun, dari 7,04% menjadi 6,8%," ungkapnya. (ea) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper