Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan komestik lokal melambat

JAKARTA: Penjualan produk kosmetik buatan dalam negeri diperkirakan akan tumbuh di bawah pertumbuhan pasar pada tahun ini.Ketua Perhimpunan dan Asosiasi Kosmetik Indonesia (PPAKI) Putri Kuswisnuwardhani memperkirakan pertumbuhan penjualan produk lokal

JAKARTA: Penjualan produk kosmetik buatan dalam negeri diperkirakan akan tumbuh di bawah pertumbuhan pasar pada tahun ini.Ketua Perhimpunan dan Asosiasi Kosmetik Indonesia (PPAKI) Putri Kuswisnuwardhani memperkirakan pertumbuhan penjualan produk lokal tidak akan mencapai 10% pada 2011.

"Secara umum kosmetik produk nasional tumbuh hanya single digit, kecuali beberapa perusahaan yang masih bisa tumbuh lebih dari itu," katanya, hari ini.

Dia menjelaskan pertumbuhan tersebut di bawah prediksi pertumbuhan pasar kosmetik nasional yang tahun ini bisa melebihi 10%.

"Produk-produk asing yang masuk ke pasar Indonesia jauh lebih banyak lagi setelah bea masuk 0%, secara umum pasar kosmetik akan tumbuh double digit," ucapnya.

Putri mengatakan impor produk kosmetik melonjak setelah harmonisasi industri kosmetik Asean pada Januari tahun ini. "Produsen asing tidak lagi harus mengurus izin edar jika ingin menjual barang di Indonesia," paparnya.

Peraturan tersebut, jelas dia, memacu importir memasukkan produk asing dalam variasi lebih banyak ke pasar dalam negeri. "Apalagi tahun lalu bea masuk produk dari Asean sudah 0%. Barang dari Thailand, Amerika Serikat dan Perancis lebih mudah ditemui di Indonesia termasuk produk dari China yang masuk secara ilegal," kata Putri.

Sebelumnya, Wakil Ketua Bidang Perdagangan Persatuan Perusahaan Kosmetik Indonesia (Perkosmi) Bambang Sumaryanto mengatakan produk impor yang banyak ditemui di pasar menyulitkan produsen lokal menaikkan harga.

"Semua berhati-hati dalam menaikkan harga. Karena konsumen bisa ganti ke produk impor jika harga barang bermerek terkenal produksi lokal dianggap terlalu tinggi," katanya.

Pertumbuhan penjualan kosmetik produk Indonesia, jelas dia, ditopang oleh pertumbuhan konsumen menengah ke bawah yang daya belinya mulai meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

"Peningkatan pendapatan mendorong konsumen, yang tadinya pakai barang apa saja, mulai menggunakan barang bermerek yang biasanya produksi produsen lokal. Tapi mereka juga akan dengan mudah pindah ke produk lain juga," ucap Bambang.

Data Kementerian Perindustrian menyatakan nilai pasar kosmetik di Indonesia pada 2010 mencapai Rp11 triliun. Tahun ini, pasar komsetik ditargetkan naik 6% - 8% menjadi Rp11,88 triliun.

Sementara itu, penjualan produk kosmetika diproyeksikan turun hingga 15% pada sekitar bulan puasa dibandingkan bulan lainnya.

Putri mengatakan peningkatan konsumsi produk lain seperti makanan dan pakaian menurunkan konsumsi produk kosmetik selama Ramadan. "Biasanya turun 10%-15% daripada rata-rata. Akan tetapi seminggu menjelang lebaran penjualan kembali normal," ucapnya.  (ea) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper