Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PLN mulai lirik pemasok lain karena Pertamina ngaret

JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) diketahui tengah melirik pemasok lain setelah PT Pertamina (Persero) dinilai gagal memenuhi target pasokan bahan bakar minyak (BBM) bagi PLTU Tanjung Priok.PLTU Tanjung Priok yang dioperasikan oleh

JAKARTA: PT Perusahaan Listrik Negara (PLN Persero) diketahui tengah melirik pemasok lain setelah PT Pertamina (Persero) dinilai gagal memenuhi target pasokan bahan bakar minyak (BBM) bagi PLTU Tanjung Priok.PLTU Tanjung Priok yang dioperasikan oleh PT Indonesia Power  menghasilkan daya sejumlah 600 mega watt (MW) merupakan jantung kelistrikan Jawa Bali khususnya  DKI Jakarta.Kepada Bisnis, Suryadi Mardjoeki, senior manager oil and gas procurement PLN, menuturkan opsi memilih pemasok lain menjadi pilihan jika Pertamina gagal memenuhi kontrak yang telah diteken."Belum ada ke arah sana, cuma bila gagal dan wan prestasi ya itu yang akan dilakukan," ujarnya hari ini (14 Agustus)Dia mengatakan Pertamina belum memenuhi pasokan BBM bagi PLTU Tanjung Priok yang disepakati sejumlah 250.000 kilo liter. PLN mencatat dari Mei sampai saat ini, Pertamina baru memasok BBM sedikitnya 40.000 kilo liter.Pada kesempatan terpisah Vice President Corporate Communications Pertamina, Mochamad Harun, membantah keras tudingan PLN tersebut."Tidak benar kalau disebut kami tidak memenuhi kontrak. Yang ada itu adalah permintaan pasokan tambahan," tegasnya saat menghubungi Bisnis.Menurut dia, saat ini Pertamina tengah mencari tambahan kapal pengangkut untuk memenuhi permintaan tambahan BBM tersebut.Harun juga membantah rumor adanya Surat Peringatan pertama (SP-1) yang dilayangkan PLN. "Tidak ada itu SP!"Bisnis mencatat 'tarik urat' kedua perusahaan pelat merah ini soal pasokan BBM untuk pembangkit listrik bukan pertama kali terjadi.Tahun lalu, kedua BUMN ribut perihal pemenang tender bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 1,25 juta kiloliter pertahun selama lima tahun untuk PLN.PLN menujuk Pertamina sebagai pemasok PLTGU Muara Karang, Muara Tawar dan Grati, sementara PT Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) mendapat jatahmemasok BBM minyak solar untuk PLTGU di Belawan dan Tambak Lorok.Pertamina meradang karena ternyata TPPI tidak memenuhi kewajiban untuk menyetorkan solar kepada Pertamina senilai US$50 juta selama enam bulan dan dua kali default, sehingga diajukan ke BANI (Badan Arbitrase Nasional Indonesia) dan jatuh tempo utang adalah besok (15 Agustus).Repotnya, dalam catatan Kementerian BUMN hingga tahun ini PLN masih memiliki utang kepada Pertamina mencapai hampir Rp20 triliun. (ea) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Tusrisep

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper