Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Sektor agribisnis mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 43 juta orang dari total tenaga kerja di Indonesia yang mencapai 116 juta, sehingga Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta pemerintah membuat kebijakan fiskal yang kompetitif untuk sektor itu.

Franky Oemar Widjaja, Wakil Ketua Umum Bidang Agribisnis, Pangan, dan Peternakan Kadin Indonesia, mengatakan jumlah tenaga kerja Indonesia sekarang mencapai 116 juta orang di mana 43 juta diantaranya bekerja di sektor agribisnis yang belum termasuk industri makanan dan minuman."Dari tenaga kerja 43 juta orang di sektor agribisnis, 5 juta diantaranya atau hampir mencapai 10% berada pada perkebunan kelapa sawit," ujarnya saat membuka Rakor Pangan Feed Indonesia Feed The World 2 Kadin Indonesia, hari ini.Dia memaparkan melalui rakor itu dapat mendorong produk unggulan menjadi primadona dunia. Pada saat Feed The World 1, Presiden SBY membuka dan memberikan koreksi dalam visi feed the world menjadi feed Indonesia feed the world. Franky menjelskan fokus 6 koridor pembangunan ekonomi yaitu koridor Sumatra, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan koridor Papua dan Maluku. Dasri fokus 22 kegiatan ekonomi utama, lanjutnya, terdapat 7 kegiatan yang menjadi kegiatan agribisnis dan pangan yaitu kelapa sawit, peternakan, makanan dan minuman, pertanian pangan, karet, dan perikanan.Dia menegaskan yang menadi perhatian di sektor agribisnis adalah kebijakan fiskal yang kompeteitif, perencanaan tata ruang. "Mudah-mudahan ada pemecahan, konektivitas infrastruktur, cold storage seperti sayur-mayur dan buah-buahan."Jumlah penduduk saat ini di dunia mencapai 7 miliar orang dan diperkirakan pada 2045 menjadi 9 miliar, sedangkan 50% populasi dunia berada di Asia. (bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper