Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jatim patok produksi gula 1,6 juta ton pada 2014

SURABAYA: Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan peningkatan secara bertahap produksi gula hasil olahan pabrik gula diwilayahnya pada 2014 menjadi 1,6 juta ton atau naik sekitar 600.000 ton dari produksi 2010 yang mencapai 1,01 juta ton.

SURABAYA: Pemerintah Provinsi Jawa Timur menargetkan peningkatan secara bertahap produksi gula hasil olahan pabrik gula diwilayahnya pada 2014 menjadi 1,6 juta ton atau naik sekitar 600.000 ton dari produksi 2010 yang mencapai 1,01 juta ton.

Upaya peningkatan produksi itu akan dilakukan dengan program revitalisasi 31 PG di Jatim serta melakukan pendirian sedikitnya 5 PG baru. Upaya lainnya berupa peningkatan kadar rendemen tebu yang diolah menjadi dari rata-rata 5,8%-6% menjadi 8% atau meningkat sekitar 2%.Kepala Dinas Perkebunan Jatim Mohammad Syamsul Arifien mengatakan produksi gula di wilayahnya akan diupayakan dapat meningkat secara signifikan mengingat kebutuhan atas salah satu dari komoditas yang masuk kategori sembilan bahan pokok itu cenderung naik dalam beberapa tahun kedepan.Pemprov Jatim mematok target produksi gula pada 2014 sebesar 1,6 juta ton atau 45,71% dari total target produksi gula nasional pada periode itu 3,5 ton, atau akan ada kenaikan produksi sekitar 500.000600.000 hektare, katanya kepada Bisnis pagi ini.Dia menerangkan produksi gula Jatim pada 2010 mencapai 1,01 juta ton sedangkan produksi nasional 2,3 juta ton.Artinya akan ada peningkatan proporsi kontribusi produksi gula Jatim sekitar 2%, dari 43,91% menjadi 45,71%, ujarnya.Upaya peningkatan itu, kata dia, akan ditempuh melalui sejumlah program inti yang bersinergi dengan rencana nasional melakukan swasembada gula pada 2014.Khusus untuk Jatim akan ada program spesifik berupa revitalisasi beberapa PG dari total 31 PG yang beroperasi di wilayah ini. Upaya ini untuk memperbaiki kinerja produksi gula PG yang rata-rata bermesin tua karena merupakan hasil peninggalan era kolonial Belanda, tegasnya.Pencapaian peningkatan produksi itu, kata dia, akan didukung pemerintah pusat melalui program yang dikelola Kementrian Pertanian berupa pendirian PG baru di Jatim.Dari rencana induk pemerintah dalam rentang beberapa tahun kedepan akan ada pendirian sejumlah PG baru di Indonesia, khusus untuk Jatim akan ada sekitar lima unit PG baru yang akan didirikan di beberapa lokasi potensial, tegasnya.Pendirian PG baru dan program revitalisasi PG yang telah ada, lanjut dia, diharapkan bisa meningkatkan kadar rendemen tebu yang diolah menjadi rata-rata 8% dari sebelumnya hanya berkisar 5,8%-6%.Khusus untuk pendirian PG baru, ungkap dia, akan didukung dengan perluasan lahan tanam tebu sekitar 200.000 hektare.Data yang dihimpun Bisnis, kelima PG baru yang akan dirikan itu terdiri PT Kebun Tebu Mas yang minati investasi di Lamongan, PT Gula di Kabupaten Mojokerto, PT Permata Tene di Kabupaten Probolinggo, PT Kencana Gula Manis di Kabupaten Blitar, dan PT RNI di Kab Malangwilayah Selatan.Disisi lain, untuk memeperoleh 1,6 juta ton gula, Jatim harus bisa menghasilkan produksi tebu hingga 20 juta ton. Dengan masa giling 160 hari per tahunnya, maka dari 31 PG yang ada perharinya harusmenggiling 125.000 tonage caine per day (TCD) dan bila rata-rata kapasitas giling yang saat ini masih 100.000TCD, maka masih ada kekurangan 25.000 TCD.Adapun, kekurangan produksi itu akan dipenuhi dengan pendirian PG baru dengan kapasitas rata-rata 5.000 TCD. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper