Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BPS prediksi inflasi tertinggi pada Juli

JAKARTA: Badan Pusat Statistik memprediksi inflasi tertinggi tahun ini kemungkinan erjadi pada Juli karena adanya tren peningkatan harga bahan pokok seperti beras hingga memasukinya awal tahun ajaran baru anak sekolah serta masa jelang Lebaran.Deputi

JAKARTA: Badan Pusat Statistik memprediksi inflasi tertinggi tahun ini kemungkinan erjadi pada Juli karena adanya tren peningkatan harga bahan pokok seperti beras hingga memasukinya awal tahun ajaran baru anak sekolah serta masa jelang Lebaran.Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Djamal mengatakan berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, masa menjelang tahun ajaran baru sekolah biasanya mengerek harga peralatan pendidikan yang pada akhirnya bisa mendorong terjadinya inflasi.Kemungkinan inflasi tertinggi untuk tahun ini terjadi pada Juli, karena di samping ada tahun ajaran baru ada juga masa sebulan sebelum Lebaran yang jatuh akhir Agustus dimana konsumsi bertambah. Jadi kemungkinan besar inflasinya cukup tinggi, ujar Djamal kepada Bisnis, hari ini.Akan tetapi, dia enggan menyebutkan prediksi angka kisaran inflasi yang bisa terjadi pada Juli nanti. Adapun untuk Juni ini, BPS juga masih melihat kecenderungan terjadi inflasi karena pergerakan harga beras yang merangkak naik. Djamal menyebutkan dalam dua minggu terakhir ini selain beras, harga barang lain yang mulai menunjukkan peningkatan antara lain daging ayam dan ikan kembung.Selain itu, harga emas perhiasan juga diprediksikan masih akan merangkak naik. Terkait penghentian ekspor sapi, Djamal menilai hal itu tidak akan langsung berdampak pada peningkatan harga daging sapi bulan ini.Menurutnya, jika penghentian impor tersebut kemungkinan baru bisa mempengaruhi harga terkait sebulan kemudian. Pada Juni ini harga daging sapi malah cenderung turun. Kalau ada kebijakan penghentian impor daging, dampaknya tidak langsung terasa bulan itu juga. Biasanya bulan berikutnya karena kan pengaruh dari kontrak baru, kata dia.Djamal mengatakan kemungkinan terjadi deflasi hingga akhir tahun ini masih ada asalkan stok barang tercukupi sehingga harga barang menjadi murah. Namun, jika berkaca selama lima tahun terakhir, deflasi umumnya hanya terjadi pada Februari-Maret seiring dengan adanya masa panen.Adapun pada Mei 2011, BPS mengumumkan secara nasional terjadi inflasi sebesar 0,12%, mengakhiri deflasi yang terjadi selama dua bulan sebelumnya. Pada April 2011 terjadi deflasi -0,31% nyaris sama pada bulan sebelumnya dimana terjadi deflasi -0,32%.Laju inflasi tahun kalendar untuk Januari-Mei 2011 sebesar 0,51%. Adapun untuk inflasi year on year (Mei 2011 terhadap Mei 2010) sebesar 5,98% dan inflasi inti pada Mei 2011 sebesar 0,27%.Chief Ekonom BNI Ryan Kiryanto meyakini pada Juni 2011 inflasi diperkirakan akan lebih tinggi jika dibandingkan dengan Mei 2011. Alasannya, pemerintah dinilai sudah melakukan ancang-ancang untuk menaikkan harga BBM subsidi jenis premium mulai Juli yang akan mengerek inflasi. Rencana kenaikan harga BBM selalu dibarengi dengan ekspektasi inflasi yang lebih tinggi karena pedagang dan sektor jasa cenderung mendahului penyesuaian harga, ujar Ryan.Lebih lanjut, kata dia, kemungkinan yang bisa terjadi berikutnya adalah Bank Indonesia yang akan mempertimbangkan kenaikan BI rate di Juli 2011 menjadi 7% untuk mengimbangi kenaikan inflasi secara year on year yang di atas 6%.Menurut Ryan, potensi inflasi pada bulan ini bakal didorong oleh kenaikan sektor turisme, telekomunikasi, dan transportasi seiring persiapan libur panjang dan adanya tahun ajaran baru pendidikan. Dia memperkirakan inflasi pada Juni 2011 akan berada pada kisaran 0,3%-0,5%.(mmh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper