Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) menjelaskan potensi terjadinya stagnasi di Merak masih cukup tinggi karena kondisi infrastruktur dermaga yang belum memadai.
Dia mencontohkan kondisi dermaga IV dan V di Merak belum memiliki fasilitas untuk penumpang pejalan kaki.
Kebanyakan penumpang menumpuk di dermaga I, II dan III, ujarnya kepada Bisnis, hari ini.
Operator kapal di lintasan MerakBakauheni diminta mempersiapkan armadanya sebaik mungkin guna menghindari terjadinya kerusakan sehingga memicu berkurangnya armada yang beroperasi.
Dia menjelaskan pada saat peak session seperti libur sekolah dan angkutan Lebaran, para operator agar menyiapkan kapalnya dengan mengedepankan aspek keselamatan dan keamanan.
Direktur Lalu Lintas Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub Wiratno mengatakan lalu lintas kendaraan pada libur sekolah di lintasan MerakBakauheni diperkirakan naik 10%.
Untuk mengantisipasinya, setiap hari dioperasikan rata-rata 24 kapal dari 33 kapal yang dioperasikan untuk mengangkut kendaraan yang akan menyeberang. Kondisi itu sudah berlangsung sejak kepadatan terjadi di pelabuhan Merak, ujarnya.
Wiratno menambahkan saat ini volume kendaraan yang menyeberang di lintasan Merak-Bakauheni berkisar antara 2.700 unit hingga 2.900 unit. Angka tersebut termasuk tinggi bahkan sama dengan saat Merak dalam kondisi padat di Februari. (sut)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
