Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri pulp incar pasar Jepang

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable{mso-style-name:"Table Normal";mso-tstyle-rowband-size:0;mso-tstyle-colband-size:0;mso-style-noshow:yes;mso-style-priority:99;mso-style-qformat:yes;mso-style-parent:"";mso-padding-alt:0in

Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable{mso-style-name:"Table Normal";mso-tstyle-rowband-size:0;mso-tstyle-colband-size:0;mso-style-noshow:yes;mso-style-priority:99;mso-style-qformat:yes;mso-style-parent:"";mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;mso-para-margin:0in;mso-para-margin-bottom:.0001pt;mso-pagination:widow-orphan;font-size:11.0pt;font-family:"Calibri","sans-serif";mso-ascii-font-family:Calibri;mso-ascii-theme-font:minor-latin;mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-fareast-theme-font:minor-fareast;mso-hansi-font-family:Calibri;mso-hansi-theme-font:minor-latin;mso-bidi-font-family:"Times New Roman";mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}

JAKARTA: Industri pulp dan kertas Indonesia berpeluang besar memasok kebutuhan 2 juta ton produk kertas ke Jepang yang terpaksa impor karena kerusakan industrinya akibat bencana tsunami.

Jepang sekarang ini menjadi net importer produk kertas dari berbagai negara terutama asal China yang paling dekat. Namun demikian, produksi kertas kita masih bisa masuk, sedikitnya 500.000 ton kertas kita bisa diserap Jepang, ujar Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas (APKI) M.Mansyur, hari ini.

Namun, lanjut dia, jumlahnya diperkirakan tidak sebesar 500.000 ton. Bubur kertas yang diekspor ke negara itu diproduksi dan digunakan sendiri, bukan diekspor lagi ke luar Jepang.

Bencana tsunami diketahui telah memorakporandakan industri kertas Jepang, sehingga kesulitan memenuhi kebutuhan kertas masyarakatnya. Kita harapkan ada peningkatan daya serap pasar internasional terhadap produksi pulp dan kertas nasional sebesar 5% hingga 7%, kata Mansyur.

Langkah sejumlah industri pulp nasional seperti Sinarmas, Riau Andalan Pulp and paper (RAPP) dan sejumlah pengusaha nasional lainnya yang ingin membangun hutan tanaman industri (HTI) berikut industri hilirnya, akan menempatkan Indonesia sebagai produsen pulp dan kertas utama dunia.

Mansyur menjelaskan untuk memproduksi 1 juta ton pulp dan kertas, industri memerlukan 210 hektare tanaman HTI. Sebagaimana diungkapkan Kemenhut sejumlah perusahaan besar telah menyatakan minatnya untuk membangun HTI berikut industri pulp dan kertas.

Perusahaan besar itu a.l. Grup Barito dengan rencana investasi HTI seluas 157.823 ha senilai US$270 juta atau Rp2,4 triliun. Adapun investasi pabrik pulp dan kertasnya dengan kapasitas 450.000 ton senilai US$1,5 miliar.

Grup Barito menanamkan investasi HTI dan pabriknya senilai US$1,77 miliar sampai 2017.

Sementara Sinar Mas Grup akan mengembangkan HTI di Papua seluas 500.000 ha dengan nilai investasi Rp5 triliun dan investasi pabrik pulp di Sumatea Selatan senilai Rp40 triliun serta di Kaltim senilai Rp30 triliun dengan kapasitas masing-masing pabrik 2 juta ton pulp dan 1,5 juta ton kertas serta 0,6 juta ton tissue. Selain itu, investor asing asal Korea yakni Korindo juga membangun HTI di Papua dan industri pulp dan kayu petukangan yang nilai investasinya mencapai US$100 juta.

Adapun Grup Djarum yang sudah mengembangkan HTI seluas 100.000 ha, juga membangun pabrik pulp berkapasitas 1 juta ton dengan nilai invstasi Rp20 triliun masing-masing di Kalbar dan Kaltim. Grup Djarum juga komitmen untuk membangun HTI seluas 800 ha sampai 2014. (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper