Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi Pertamina untuk merger & akuisisi

JAKARTA: PT Pertamina (Persero) mengakui sebagian dana hasil obligasi global senilai US$1,5 miliar akan digunakan untuk pendanaan rencana merger atau akuisisi.Direktur Keuangan Pertamina Afdal Bahaudin mengatakan dana itu akan dipakai untuk tambahan

JAKARTA: PT Pertamina (Persero) mengakui sebagian dana hasil obligasi global senilai US$1,5 miliar akan digunakan untuk pendanaan rencana merger atau akuisisi.Direktur Keuangan Pertamina Afdal Bahaudin mengatakan dana itu akan dipakai untuk tambahan anggaran belanja modal (capex) perseroan tahun ini, seperti untuk pembelian kapal rig, merger, dan akuisisi."Dana itu akan kami pakai untuk tambahan capex. Belum tahu persisnya untuk apa saja, tetapi yang pasti untuk general purpose. Dana itu juga untuk pembelian rig, merger, dan akusisi," ujarnya hari ini.Dia juga mengatakan ada sekitar 230 calon investor institusi yang tertarik untuk membeli surat utang perseroan berdenominasi AS dolar itu. Namun, ketika dikonfirmasikan apakah dana itu untuk pendanaan akuisisi blok West Madura dan Angola, dia enggan berkomentar."Ada sekitar 230 calon investor, semuanya institusi. Ada juga dari perbankan, baik di Asia maupun Amerika. Pokoknya itu untuk akuisisi dan merger, apanya [blok mana], lihat nanti saja," ungkapnya.Pada tahun ini, perseroan mengalokasikan capex Rp37,1 triliun. Dana tersebut sebagian berasal dari dana kas internal, hasil obligasi, dan pinjaman perbankan. Namun, dia enggan menyebutkan secara rinci komposisinya.Afdal juga mengakui BUMN minyak dan gas itu masih memiliki fasilitas pinjaman dari sejumlah perbankan dan dana itu akan dipakai jika diperlukan. Namun, dia enggan menyebutkan nilai pinjaman itu."Capex itu sebagian dari bonds, ada juga pinjaman. Fasilitas pinjaman kami terbuka saja. Stand by loan tentu harus ada. macam-macam, ada dari bank BUMN ada juga yang lain. [Jumlahnya] pokoknya ketika kami mau pakai baru kami cairkan. Pendanaan bank juga bukan hanya project financing, ada juga construction financing, macam-macam," jelasnya.Dia mengatakan dari alokasi capex tahun ini, sekitar 70%-80% akan digunakan untuk pengembangan bisnis hulu dan sisanya untuk downstream.Berdasarkan catatan Bisnis, pada RUPS Pertamina yang diselenggarakan awal tahun ini, disepakati alokasi capex perseroan sebesar Rp37,1 triliun, atau naik 86,4% dibandingkan dengan Rp19,9 triliun pada tahun lalu. Dari total capex itu, sebanyak Rp28,4 triliun atau sekitar 76,4% akan digunakan untuk sektor hulu dan sisanya sekitar Rp8,7 triliun atau 23,6% digunakan untuk pengembangan di sektor hilir.Seperti diketahui, Pertamina menerbitkan dua obligasi global masing-masing sebesar US$1 miliar bertenor 10 tahun dan US$500 juta bertenor 30 tahun. Keduanya mengalami oversubscribed masing-masing tujuh kali dan 10 kali. Bertindak sebagai penjamin emisi obligasi adalah Credit Suisse, Citibank, dan HSBC. (yes)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Errol Poluan
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper