Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Subsidi listrik 2012 diprediksi naik Rp18 triliun

JAKARTA: Pemerintah memperkirakan kebutuhan subsidi listrik pada 2012 mencapai Rp58,72 triliun, naik sekitar Rp18,72 triliun dibandingkan dengan alokasi APBN 2011 sebesar Rp40,70 triliun.Direktur Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

JAKARTA: Pemerintah memperkirakan kebutuhan subsidi listrik pada 2012 mencapai Rp58,72 triliun, naik sekitar Rp18,72 triliun dibandingkan dengan alokasi APBN 2011 sebesar Rp40,70 triliun.Direktur Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jarman memaparkan kebutuhan subsidi listrik sebesar Rp58,72 triliun itu dengan asumsi harga tarif tenaga listrik sama dengan tahun ini, sesuai dengan Peraturan Presiden No. 8/2011, yakni Rp729 per kWh. "Dengan perhitungan berbagai asumsi, termasuk usulan margin usaha sebesar 8%, atau sama dengan tahun ini, maka kebutuhan subsidi listrik tahun depan itu diperkirakan Rp58,72 triliun," tutur dia dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR, sore ini.Perkiraan kenaikan kebutuhan subsidi listrik 2012 itu, lanjut dia, dengan asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Rp9.200, harga minyak mentah indonesia (ICP) US$85 per barel, dan pertumbuhan penjualan listrik sebesar 9%.Dia mengatakan setiap kenaikan kurs Rp1.000 per US dolar, akan menambah kebutuhan subsidi listrik sekitar Rp600 miliar. Begitu juga dengan setiap kenaikan ICP US$1 per barel, akan menambah kebutuhan subsidi listrik sekitar Rp350 miliar.Kemudian, lanjut dia, penjualan listrik pada tahun depan, diperkirakan sekitar 173,77 TWh, susut jaringan 8,90%, dan biaya pokok penyediaan (BPP) listrik sebesar Rp988 per kWh atau sekitar Rp171,67 triliun."Dengan berbagai asumsi tersebut, pendapatan penjualan listrik pada 2012 diperkirakan mencapai sekitar Rp126,69 triliun, naik dibandingkan dengan tahun ini Rp112,17 triliun," kata dia. (aph)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper