Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Neraca transaksi berjalan diprediksi menipis

JAKARTA: Pemerintah memperkirakan surplus neraca transaksi berjalan semakin menipis, akibat pertumbuhan impor yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor serta melebarnya defisit neraca jasa-jasa dan neraca pendapatan.Dalam Kerangka Ekonomi Makro dan

JAKARTA: Pemerintah memperkirakan surplus neraca transaksi berjalan semakin menipis, akibat pertumbuhan impor yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekspor serta melebarnya defisit neraca jasa-jasa dan neraca pendapatan.Dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal 2012 yang terbit pada 20 Mei, pemerintah menyebutkan surplus neraca transaksi berjalan diperkirakan berkurang menjadi US$4,2 miliar pada akhir tahun ini. Menipisnya surplus tersebut tidak terlepas dari estimasi pertumbuhan ekspor yang hanya 23,9% menjadi US$196 miliar, sedangkan pertumbuhan impor mencapai 25,1% atau menjadi US$159 miliar.Kendati demikian, pemerintah yakin neraca perdagangan masih akan mencatat surplus sebesar US$37 miliar, meningkat dibandingkan dengan US$31,1 miliar pada tahun lalu. Sayangnya, defisit neraca jasa-jasa dan neraca pendapatan justru semakin melebar.Pemerintah memperkirakan neraca jasa-jasa pada tahun ini negatif US$12 miliar, melorot hingga 6,8% dibandingkan dengan negatif US$9,5 miliar pada tahun lalu. Hal itu terjadi akibat meningkatnya angkutan impor (freight) dan pengeluaran jasa-jasa lainnya.Demikian pula dengan neraca pendapatan yang defisitnya pada tahun ini diperkirakan melonjak 27,8% menjadi negatif US$25,9 miliar dibandingkan dengan negatif US$20,3 miliar pada 2010. Untungnya, surplus neraca transfer meningkat 4,2%, dari US$5 miliar pada 2010 menjadi US$5,2 miliar."Peningkatan ini [surplus neraca transfer] disebabkan oleh meningkatnya transfer dari tenaga kerja Indonesia," tulis pemerintah dalam dokumen tersebut. (yes)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Errol Poluan
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper