Staf Khusus Menteri Perindustrian Benny Soetrisno mengatakan perbankan luar negeri memberikan tingkat suku bunga yang jauh lebih rendah bagi industri tekstil dan produk tekstil (TPT) apabila dibandingkan dengan bank dalam negeri. Bank dalam negeri memberikan bunga sekitar 7% untuk kredit dolar AS dan 11% hingga 12% untuk rupiah, padahal bank asing bisa memberikan bunga 3% untuk kredit dalam dolar AS. Ini yang menyebabkan bank lokal kalah bersaing dengan bank luar, ujarnya hari ini.Selain itu, lanjutnya, bank dalam negeri beberapa tahun terakhir juga enggan untuk menyalurkan kredit kepada industri TPT sehingga diambil alih oleh bank asing. Jadi tanpa dukungan bank lokal, bank luar negeri sebenarnya telah mengambil alih karena menurut mereka industri ini masih produktif, kata Benny. Dia memberi contoh PT Sritex mendapatkan pinjaman sebesar US$120 juta dari Islamic Development Bank dan PT Indorama yang mendapatkan US$1 miliar dari salah satu bank luar negeri. Meski demikian, dia tetap meminta perbankan nasional untuk kembali komitmen menyalurkan kredit kepada industri TPT untuk mengejar pertumbuhan ekspor. Kalau bukan bank lokal yang memberikan kredit maka bank asing yang akan meraup untung, katanya. Pada tahun ini, tuturnya, industri TPT mengharapkan pendanaan dari perbankan sebesar US$600 juta untuk mengdongkrak pertumbuhan ekspor menjadi US$12,2 miliar atau bertambah US$1 miliar dari realisasi tahun lalu. (luz)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel