Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia taati resolusi PBB tentang keselamatan jalan raya

JAKARTA: Indonesia berkomitmen melaksanakan program dekade aksi keselamatan di jalan raya yang digulirkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 11 Mei tahun ini.

Hotma Simanjuntak, Direktur Keselamatan Transportasi Darat Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, mengatakan program PBB itu merupakan kelanjutan dari langkah-langkah yang telah dilakukan PBB sejak beberapa tahun serta rekomendasi dari pertemuan tingkat menteri yang diselenggarakan pada November 2009 di Moskwa di mana wakil dari Indonesia ikut hadir dalam pertemuan itu.

Masing-masing negara anggota PBB mempunyai kewajiban mengambil langkah penurunan korban kecelakaan sebagai bagian dari United Nation Decade of Action for Road Safety, katanya hari ini.

Bentuk nyata komitmen pemerintah Indonesia adalah penyusunan rencana umum nasional keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan (RUNK LLAJ) yang disusun bersama beberapa institusi yakni Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Negara Riset dan Teknologi, serta Kepolisian Negara RI.

Beritindak sebagai koordinatornya adalah Bappenas, tutur Hotma.

Menurut data Polri, pada 2010, jumlah kematian akibat kecelakaan telah mencapai 31.186 jiwa. Rata-rata 84 orang meninggal setiap harinya atau 3-4 orang meninggal setiap jammnya di Indonesia. Kecelakaan lalu lintas adalah penyebab kematian terbesar ketiga setelah HIV/AIDS dan TBC.

Di seluruh dunia, lebih dari 1,3 juta orang menjadi korban meninggal dunia setiap tahunnya. Angka ini akan terus bertambah jika tidak dilakukan apapun, jumlahnya diperkirakan naik menjadi 1,9 juta pada 2020.

Kecelakaan lalu lintas memakan korban lebih besar dari Malaria, 50 juta korban luka-luka menjadi cacat, dan 90% dari total korban didapati di negara-negara berkembang, kata Hotma.

Hotma mengatakan untuk program dekade aksi keselamatan jalan RI ini belum ada dana khusus yang dianggarkan. Namun direktorat keselamatan yang dibawah naungannya selama ini menggunakan dana dari APBN dimana untuk 2011 mendapat Rp40 miliar atau naik 10% dari tahun lalu. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper