Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia Moh. Jumhur Hidayat mengharapakan Konferensi Tingkat Tinggi Asean ke 18 (Association of South East Asia Nations) yang digelar pada 7-8 Mei mengagendakan isu perlindungan buruh migran di kawasan ini maupun buruh migran asal Asean yang ada di negara-negara regional lain.

Pertemuan Asean ini juga diharapkan membahas tentang penyerapan lebih banyak lagi TKI sektor formal berkualitas, karena melihat kebutuhan sesama negara regional ini terhadap pemerimaan buruh migran cukup tinggi, di samping ketersediaan TKI formal untuk ditempatkan di berbagai negara juga besar, jelas Jumhur, hari ini. Menurut dia, Indonesia memiliki potensi TKI formal, sekaligus kalangan profesional yang mampu bersaing untuk mengisi pasar negara Asean. Pertemuan Asean yang kali ini juga mempertemukan dialog dengan negara Uni Eropa yang diharapkan membahas persoalan perlindungan dan penempatan buruh migran.Jumhur menuturkan KTT Asean ke 18 berikut dialog dengan Uni Eropa ini sangat mungkin membicarakan tema perlindungan dan penempatan buruh migran, mengingat umumnya negara Asean yang menempatkan jumlah buruh migran yang tidak sedikit, baik di antara anggotanya maupun ke negara kawasan lain. Menurut dia, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam kesempatan Sidang Kabinet pada 24 Maret lalu sempat menyinggung pentingnya Asean mempromosikan semangat perlindungan buruh migran dengan membangun prinsip solidaritas Asean berikut ajakan terhadap negara-negara diluar kawasan ini maupun masyarakat internasional. Berdasarkan data BNP2TKI pada 2010, penempatan TKI ke berbagai negara Asean, khususnya Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam mencapai 163.039 orang, yang sebagian besar TKI sektor formal. Sementara itu, jumlah TKI berdokumen di tiga negara Asean sekitar 917.332 orang, yakni di Malaysia dan Singapura ada 106.000 orang dan di Brunei Darussalam tercatat sebanyak 50.000 orang dengan didominasi TKI formal.(fh)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anne Rufaidah
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper