Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PT Titan Kimia Nusantara segera rampungkan penjualan unit usaha

JAKARTA: PT Titan Kimia Nusantara Tbk menargetkan proses penjualan satu unit usahanya di bidang pembuatan, pemasaran, distribusi, dan penjualan Biaxially-Oriented Polypropylene (BOPP) kepada PT Lotte Packaging, rampung pada akhir bulan ini. Direktur

JAKARTA: PT Titan Kimia Nusantara Tbk menargetkan proses penjualan satu unit usahanya di bidang pembuatan, pemasaran, distribusi, dan penjualan Biaxially-Oriented Polypropylene (BOPP) kepada PT Lotte Packaging, rampung pada akhir bulan ini. Direktur Titan Bambang Budihardja mengungkapkan perseroan akan diuntungkan dari penjualan unit usaha yang selama tiga tahun berturut-turut menderita kerugian sekitar US$5 juta."Dengan dijualnya unit usaha BOPP itu, kami akan jadi holding dan trading saja sehingga kami akan fokus di hulunya," ungkapnya kepada Bisnis akhir pekan lalu.Sebelumnya perseroan telah menginformasikan kepada otoritas bursa bahwa proses penandatanganan jual beli dengan pihak Lotte Packaging telah dilakukan pada 11 April lalu. "Saat ini kami sedang negosiasi harganya tapi belum bisa kami sampaikan berapanya," katanya.Selain itu, perseroan juga tengah menunggu persetujuan dari Bappepam-LK Kementerian Keuangan terkait transaksi terafiliasi dan konflik kepentingan tersebut.PT Lotte Packaging merupakan salah satu perusahaan di bawah bendera Lotte Group yang melalui Honam Petrochemical Corporation menguasai mayoritas saham Titan. Pada 9 November 2010, Honam telah mengakuisisi 72,32% saham induk perusahaan secara tidak langsung dari Titan yakni Titan Chemicals Sdn. Bhd. Setelah akuisi tersebut, secara tidak langsung Honam menjadi pengendali Titan melalui salah satu anak perusahaan Malaysia Titan yaitu Titan International Corp. Sdn Bhd yangmenguasai 90,4% saham dalam perusahaan.Dalam rangka meningkatkan kinerja perseroan di bidang Polyethylene, perseroan berencana membanbung pabrik pengolahan naphtha menjadi ethylene (bahan baku polyethylene) dengan perkiraan investasi mencapai US$3 miliar-US$5 miliar.Khusus tahun ini, perseroan telah menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure sebesar US$7 juta atau setara dengan Rp60,58 miliar untuk perawatan mesin dan peningkatan kapasitas produksi secara optimal serta pengembangan produk. Kapasitas produksi polyethylene tahun ini akan ditingkatkan menjadi 400.000 metrik ton dari tahun sebelumnya yang hanya 261.273 metrik ton.Sepanjang tahun lalu, emiten berkode FPNI itu membukukan rugi bersih sebesar US$22,81 juta setelah mencetak laba US$28,45 juta pada 2009. Kerugian tersebut dipicu rugi usaha yang mencapai US$16,26 juta setelah meraup laba usaha sebesar US$34,52 juta pada 2009, karena tingginya harga bahan baku ethylene akibat kenaikan harga minyak mentah dunia.Meski demikian, di sisi penjualan perseroan berhasil menaikkan penjualan bersih sebesar 9,9% menjadi US$428,36 juta pada 2010 dari sebelumnya US$389,81 juta pada 2009. (dj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Editor : Rustam-nonaktif

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper