Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Infrastruktur BBG segera dikembangkan

JAKARTA: Pemerintah terus berupaya mengembangkan infrastruktur bahan bakar gas (BBG) serta mendorong masyarakat beralih menggunakan bahan bakar tersebut, untuk menggantikan bahan bakar minyak (BBM).

JAKARTA: Pemerintah terus berupaya mengembangkan infrastruktur bahan bakar gas (BBG) serta mendorong masyarakat beralih menggunakan bahan bakar tersebut, untuk menggantikan bahan bakar minyak (BBM).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Evita Herawati Legowo mengungkapkan pemerintah berencana membangun infrastruktur untuk mendukung peningkatan pemanfaatan gas di sektor transportasi.

Tahun ini [2011] sudah dianggarkan alokasi dana [untuk pembangunan infrastruktur pemanfaatan gas] di Palembang dan Surabaya, tutur dia, akhir pekan.

Meskipun belum dijadikan sebagai program nasional, kata dia, pemerintah sudah mulai gencar menyosialisasikan penggunaan BBG, seperti LGV (Liquid Gas for Vehicles) sebagai bahan bakar alternatif.

Bahkan, lanjut dia, Kementerian Energi juga akan mengajak agen tunggal pemegang merek (ATPM) sekaligus produsen mobil supaya mulai menyiapkan fasilitas pengalihan bahan bakar (converter kit) untuk BBG.

Untuk saat ini, jelas dia, pemerintah memang akan memfokuskan pada pengaturan penggunaan BBM bersubsidi. Namun, dalam pengaturan BBM bersubsidi tersebut, pemerintah juga akan memberikan opsi kepada masyarakat, apakah akan beralih ke pertamax atau ke LGV.

Kita mulai mendorong mobil-mobil pribadi untuk menggunakan LGV, kalau dia tidak mau membeli pertamax. Harganya juga lebih murah dibandingkan dengan premium ataupun pertamax, hanya Rp3.600 per liter setara premium [LSP].

Dia mengakui konsumen memang harus mengeluarkan biaya investasi awal yang cukup besar, sekitar Rp10 juta untuk pemasangan converter kit di kendaraannya. Namun, kata dia, sebetulnya dalam waktu 1-2 tahun investasi awal itu sudah akan tertutupi dengan adanya penghematan dari penggunaa bahan bakar tersebut.

Selain itu, dia menambahkan pengguna LGV juga tidak perlu khawatir akan sulit mengisi bahan bakar karena converter kit-nya juga bisa digunakan untuk pertamax. Kalau converter kit ini dual fuel, bisa LGV dan bisa pertamax.

Sementara itu, terkait penyediaan infrastruktur pendukung penggunaan LGV, menurut Evita, pembangunan infratrukturnya lebih mudah karena bisa dipasok ke stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) biasa, dengan penggantian tangki saja. Dia menjelaskan hingga kini sudah ada 19 SPBU yang menyediakan LGV di sekitar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

Menurut dia, LGV yang dikenal dengan nama dagang Vi-Gas tersebut merupakan bahan bakar gas yang diformulasikan untuk kendaraan bermotor yang menggunakan spark ignition engine dan terdiri dari campuran propane (C3) dan butane (C4).

Selain memiliki keunggulan yang ramah lingkungan, kata dia, LGV juga menghasilkan pembakaran yang bersih, memiliki bilangan oktan 98, memperpanjang umur mesin dan pelumas, bebas sulfur dan timbal, serta tekanan di dalam tangkinya lebih rendah 8-12 bar.(aph)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper