Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mengeluarkan surat instruksi kepada BPH Migas dan PT Pertamina (Persero) supaya mengintensifkan langkah pencegahan penyimpangan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi tahun ini.

Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh mengungkapkan kecenderungan masyarakat menggunakan BBM bersubsidi memang makin terbuka, sejalan dengan semakin besarnya selisih antara harga bahan bakar tersebut dengan pertamax.

Saya sudah ingatkan BPH Migas dan Pertamina agar memastikan bekerja lebih intens, jangan sampai terjadi penyimpangan BBM subsidi di SPBU-SPBU [stasiun pengisian bahan bakar umum], kata dia, hari ini.

Sejalan dengan itu, dia menambahkan kementeriannya juga meminta BPH Migas dan Pertamina melakukan berbagai upaya untuk mencegah terjadinya lonjakan konsumsi BBM bersubsidi sepanjang bulan ini.

Jangan sampai di Januari ini, realisasinya melebihi kuota normal, makanya mereka [BPH Migas dan Pertamina] harus bekerja sama terus. Dalam hal ini, Dirjen Migas [Evita Herawati Legowo] juga sudah saya tugaskan.

Terkait dengan adanya dugaan penimbunan BBM bersubsidi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab, Darwin menegaskan hal itu harus diselesaikan secara hukum. Kalau untuk penimbunan, adalah sesuatu yang tidak benar dalam kaidah ekonomi dan keadilan keekonomian. Menurut saya, [penimbun] harus ditangkap, tegas Darwin.

Ketika dikonfirmasi, Kepala BPH Migas Tubagus Haryono mengatakan pihaknya memang sudah mendapatkan surat instruksi tersebut.

Intinya, jelas dia, surat tersebut menerangkan tentang adanya kecenderungan meningkatnya konsumsi premium yang akan melebihi kuota akibat naiknya harga pertamax.

Suratnya baru hari ini kami terima, kata dia.

Menurut Tubagus, BPH Migas akan mengintensifkan pengawasan dalam menjaga ketersediaan pasokan dan pendistribusian BBM ke seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, dia menambahkan BPH Migas akan mendorong agar BBM bersubsidi tepat sasaran, serta mendorong peningkatan penggunaan BBM nonsubsidi.

Berdasarkan data BPH Migas, realisasi penggunaan BBM bersubsidi pada periode 1-16 Januari 2010 sudah mencapai 1,67 juta kiloliter (KL). Tubagus merincikan realisasi penggunaan BBM bersubsidi hingga 16 Januari itu terdiri dari premium sebesar 1,03 juta KL, minyak tanah 81.526 KL, dan solar 564,093 KL.

Sementara itu, realisasi penggunaan BBM bersubsidi pada Desember 2010 mencapai 3,343 juta KL, yang terdiri dari premium 2,00 juta KL, minyak tanah 169.195 KL, dan solar 1,16 juta KL.(aph)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper