JAKARTA: Pembatalan jadwal perjalanan kereta rel listrik di Daerah Operasi I yang meliputi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) kembali berkurang mulai 23 Desember menjadi 16 perjalanan dari 25 perjalanan.
Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Mateta Rijalulhaq, pengurangan pembatalan jadwal perjalanan tersebut dilakukan menyusul keluarnya satu rangkaian KRL yang sebelumnya sempat masuk dipo sejak 11 Desember lalu untuk uji kelayakan teknis.
"Dengan keluarnya satu rangkaian ini, rangkaian KRL [kereta rel listrik] yang berada di dipo tinggal 2 unit," ujarnya pada Bisnis Kamis pekan ini.
Mateta mengatakan dua rangkaian KRL yang masih berada di dipo ditargetkan dapat selesai diperiksa pada 31 Desember. Selanjutnya, kata dia, pemeriksaan uji kelayakan kembali dilakukan terhadap KRL lain di Daerah Operasio (Daop) I yang seluruhnya berjumlah 414 kereta.
"Untuk detail tahap kedua ini masih belum diketahui berapa rangkaian yang akan masuk dipo. Tetapi yang jelas akan dilakukan setelah 31 Desember atau pada awal tahun depan," tuturnya.
Menurut Mateta, KRL Jabodetabek sanggup mengangkut 500.000 ribu penumpang per hari dengan total jadwal perjalanan 438 kali.
Dia menambahkan, untuk sekali angkut, KRL mampu menampung 500-1.000 penumpang, tergantung jumlah gerbong dalam 1 rangkaian. Kalau untuk kelas ekonomi dan pada jam-jam sibuk, malah sering lebih dari itu karena penumpang bahkan ada yang naik ke atas kereta, ucapnya.
Hingga kini, sebanyak 36 jadwal perjalanan KRL di Daop I telah berjalan normal semenjak enam rangkaian KRL masuk dipo untuk uji kelayakan teknis, seperti fungsi roda dan rem. Sebelumnya, 52 jadwal perjalanan KRL sempat batal dan membuat sejumlah penumpang menumpuk di beberapa stasiun, seperti Bogor, Depok, dan Manggarai.
Pada 18 Desember, PT KAI telah mengeluarkan 3 rangkaian KRL dari dipo, sehingga jadwal perjalanan KRL Jabodetabek kembali normal berjumlah 27 perjalanan.(mmh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
