Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PHE siapkan Rp10 triliun untuk akuisisi

JAKARTA: PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero), menyiapkan dana hingga Rp10 triliun untuk akuisisi beberapa lapangan dan blok migas di dalam dan luar negeri tahun depan.

JAKARTA: PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero), menyiapkan dana hingga Rp10 triliun untuk akuisisi beberapa lapangan dan blok migas di dalam dan luar negeri tahun depan.

Presdir PHE Dwi Martono mengatakan untuk rencana akusisi tahun depan pihaknya masih menganggarkan dana yang sama dengan tahun ini yakni sekitar Rp5 triliun-Rp10 triliun. Namun dia masih enggan merinci dari mana sumber pendanaan yang akan digunakan.

"Nama yang akan diakuisisi tahun depan belum ada. Yang ada baru target barel oilnya saja yang sekitar 9.000 bopd [barel oil per day]. 9.000 itu tambahan dari akuisisi saja. Tahun ini sekitar 6.000 bopd," ujar Dwi yang ditemui seusai seminar Energy and Mining Editor Society dengan tajuk Outlook Energy & Mining 2011 hari ini.

Beberapa daerah yang masuk dalam daftar incaran akusisi PHE antara lain dikawasan Afrika, Timur Tengah, Saudi Arabia, Irak, dan Iran. Dwi menambahkan pihaknya juga membuka pintu untuk mengakusisi lapangan atau blok minyak di Tanah Air.

Khusus untuk gas, pihak PHE mengaku tidak akan melakukan akuisisi dulu lantaran masih memiliki persediaan gas yang cukup tinggi. "Tahun depan gas kami sekitar 1,5 BCF," ujar Dwi.

Lebih lanjut Dwi menyebutkan kalau tahun depan secara keseluruhan pihaknya mengincar produksi minyak sekitar 280 ribu bopd. Adapun realisasi produksi minyak PHE tahun ini mencapai 192 ribu bopd.

Terkait rencana go public PHE, Dwi masih enggan membicarakan secara detail. Dia mengatakan rencana IPO (initial public offering) tersebut masih dalam tahap awal. Bahkan dia mengaku pihaknya belum menentukan porsi saham perdana yang akan ditawarkan ke public.

"Baru diproses awal. Belum ada perkembangan. Apalagi menunjuk underwriternya. Besarnya juga belum ditentukan. Nanti tunggu saja, tergantung dari hasil studi kami," kilah Dwi. (tw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper