Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saldo anggaran lebih capai Rp66,7 triliun

JAKARTA : Pemerintah mengungkapkan total saldo anggaran lebih (SAL) pada awal tahun ini tercacat sebesar Rp66,78 triliun dan jumlahnya masih berpotensi bertambah sejalan dengan pengelolaan APBNP 2010.

JAKARTA : Pemerintah mengungkapkan total saldo anggaran lebih (SAL) pada awal tahun ini tercacat sebesar Rp66,78 triliun dan jumlahnya masih berpotensi bertambah sejalan dengan pengelolaan APBNP 2010.

Menteri Keuangan Agus D. W. Martowardojo pada 29 November lalu menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 206/PMK.05/2010 tentang Pengelolaan Saldo Anggaran Lebih. Dalam PMK tersebut dia menjelaskan bahwa SAL diperoleh dengan terlebih dahulu memperhitungkan surplus atau defisit anggaran dan selisih lebih pembiayaan anggaran (SiLPA) atau selisih kurang pembiayaan anggaran (SiKPA).

SAL awal berdasarkan SAL awal tahun anggaran 2010 sebesar Rp66,785 triliun sebagaimana ditetapkan dalam undang-undang yang mengatur mengenai pertanggungjawaban atas pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), tulis Menkeu dalam PMK tersebut.

Menurut Menkeu, penggunaan SAL diutamakan untuk membiayai defisit anggaran pada tahun berjalan seseuai dengan UU APBN. Dalam pelaporan SAL bisa saja terjadi selisih angka antara yang tercatat di buku dengan fisik jumlahnya.

Apabila terjadi selisih/perbedaan angka SAL Direktur Jenderal Perbendaharaan selaku kuasa bendahara umum negara pusat melakukan penelitian penyebab terjadinya selisih/perbedaan angka SAL untuk menetapkan langkah penanganan yang diperlukan, tulisnya.

Sebelumnya, Pjs Kepala Badan Kebijakan Fiskal Agus Suprijanto memperkirakan Silpa 2010 sekitar Rp32,5 triliun sejalan dengan proyeksi defisit anggaran yang hanya akan 1,3% PDB atau lebih rendah 0,8% PDB dari asumsi APBNP 2010 yang 2,1% PDB.

Pada akhir paruh pertama, pemerintah merevisi turun target pembiayaan sebesar Rp15,5 triliun sebagai penyesuaian dari penurunan defisit jadi 1,5% PDN. Selisih defisitnya tinggal dikalikan dengan PDB nominal yang sekitar Rp6.200 triliun. Jadi ada potensi Silpa sekitar Rp48 triliun, tapi kurangi dengan (penurunan pembiayaan) Rp15,5 triliun. Kasarnya seperti itu, jelas dia kepada Bisnis, baru-baru ini.

Dengan demikian, jika memperhitungkan potensi Silpa 2010, maka saldo SAL pada awal 2011 bisa mendekati Rp100 triliun. (mrp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper