Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelaku usaha angkutan darat soroti BBM

JAKARTA: Pelaku usaha angkutan darat meminta pemerintah mengembalikan sebagian dana pengurangan subsidi BBM untuk program revitalisasi sedikitnya 9 juta unit alat transportasi angkutan darat di Indonesia.Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena Soerbakti

JAKARTA: Pelaku usaha angkutan darat meminta pemerintah mengembalikan sebagian dana pengurangan subsidi BBM untuk program revitalisasi sedikitnya 9 juta unit alat transportasi angkutan darat di Indonesia.Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena Soerbakti mengatakan pembatasan subsidi BBM akan berpengaruh ke kinerja sektor transportasi darat.Untuk itu, katanya, dana dari program penghematan tersebut agar sebagiannya dikembalikan untuk program revitalisasi angkutan darat. "Ini penting dilakukan supaya sektor transportasi darat tidak semakin terpuruk," katanya kepada Bisnis hari iniDia menjelaskan saat ini sektor transportasi darat semakin terpuruk menyusul terus merosotnya tingkat isian kendaraan (load factor), tidak seimbangnya antara demand and supply serta marjin usaha yang menipis.Berdasarkan perkiraan Organda, jumlah bus di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 3 juta unit, baik yang beroperasi di antar kota dalam provinsi (AKDP), antar kota antar provindi (AKAP) maupun dalam kota.Sementara jumlah armada truk di Indonesia tercatat sebanyak hampir 6 juta unit. Kendaraan AKAP dan truk-truk ini akan terkena dampak pengurangan BBM bersubsidi yang kini sedang dibahas pemerintah.Berdasarkan data Kementerian Perhubungan (Kemenhub), hingga akhir 2009 jumlah bus AKAP di Indonesia hanya mencapai 18.911 unit dengan jumlah operator sebanyak 846 perusahaan.Organda sendiri segera mengusulkan konsep revitalisasi angkutan umum darat kepada pemerintah dalam rangka mendorong meningkatkan kinerja sektor transportasi umum di Indonesia. (tw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper