Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HO CHI MINH CITY: Indonesia berupaya memasukkan enam koridor ekonomi ke dalam rencana induk konektivitas Asean, untuk mempermudah pembiayaan pembangunan infrastruktur.

Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, yang juga sebagai perwakilan Indonesia dalam Gugus Tugas Tingkat Tinggi untuk konektivitas Asean, mengatakan pemerintah bisa mengakses dana Asean untuk pengembangan infrastruktur di enam koridor ekonomi itu.

Dana kas Asean saat ini sedikitnya berjumlah US$647,2 juta. Kalau enam koridor ekonomi itu bisa dikategorikan sebagai pendukung konektivitas Asean, Indonesia bisa mendapatkan dana dari kas tersebut, jelasnya hari ini.

Dia menuturkan dana investasi yang dibutuhkan untuk enam koridor ekonomi cukup besar. Adapun, lanjutnya, enam koridor itu yakni Pantai Timur Sumatra, Pantai Utara Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi, Papua dan Maluku, lalu Jawa Timur-Bali-Nusa Tenggara Barat.

Khusus untuk Jawa dan Sumatra, dibutuhkan sedikitnya US$70 juta untuk pengembangan sektor transportasi darat, laut, dan udara, paparnya.

Bambang mengatakan rencana induk konektivitas Asean merupakan payung yang juga bisa digunakan untuk mengembangkan kemampuan domestik.

Sementara itu, pada acara Sosialisasi Rencana Induk Konektivitas Asean di Ho Chi Minh City (Vietnam), cukup banyak perwakilan negara lain, seperti dari China dan Jepang, menyatakan komitmen untuk memberikan bantuan teknis dan pendanaan.

Di sisi lain, Indonesia pada tahun depan akan mengepalai Komite Konektivitas Asean, sebuah badan baru yang bertugas mengawal implementasi rencana induk, hingga menjadi implementasi.

Tapi, meskipun Indonesia menjadi ketua, upaya memasukkan sejumlah rencana ke master plan itu belum tentu bisa mulus karena harus mendapat persetujuan dari negara anggota lainnya, jelas Bambang. (sut)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper