Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran kredit mikro pedesaan terancam batal

JAKARTA: Pemerintah berencana mengalihkan penyaluran dana Kredit Mikro Pedesaan (KMP) dalam Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) untuk tahun depan menjadi dana bantuan langsung masyarakat (BLM) pada 2012.

JAKARTA: Pemerintah berencana mengalihkan penyaluran dana Kredit Mikro Pedesaan (KMP) dalam Program Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) untuk tahun depan menjadi dana bantuan langsung masyarakat (BLM) pada 2012.

Artinya, dengan pengalihan tersebut pemberian penyaluran dana kredit mikro pedesaan untuk tahun depan tidak akan dilakukan pemerintah. Rencana tersebut dilakukan atas kesepakatan antara Kemen PU, Depdagri dan Bappenas dalam rapat koordinasi PISEW di Jakarta akhir kemarin.Meski sudah disepakati, namun rencana tersebut masih menunggu persetujuan dari Japan International Cooperation Agency (JICA) selaku lembaga donor PISEW, yang menyatakan akan memutuskan hal tersebut pada akhir Februari 2011. Kepala PIU PISEW Jauhari Sihanturi mengatakan, KMP rencananya ditujukan untuk memperkuat dan mempercepat pertumbuhan kegiatan ekonomi masyarakat perdesaan, yang pelaksanaannya direncanakan akan dimulai pada Tahun Anggaran (TA) 2011 dalam bentuk proyek percontohan. Namun, dalam perkembangannya, program tersebut dinilai kurang tepat dan masih membutuhkan waktu lama dalam proses administrasi, sementara program PISEW yang dibiayai dari JICA itu akan berakhir hingga 2012."Untuk itu kami mengusulkan untuk meniadakan program KMP tersebut. Surat sudah kita kirimkan kepada JICA Jakarta dan saat ini masih menunggu konfirmasi. Program KMP ini kurang lebih menelan dana Rp17,9 miliar," katanya.PISEW merupakan program pemberdayaan yang bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan dan pengangguran. Dalam mencapai tujuan akhir tersebut, enam kategori infrastruktur dasar perdesaan yang merupakan komponen investasi fisik PNPM PISEW dapat dikelompokkan menjadi empat sasaran, yaitu: akses transportasi, pendidikan, kesehatan lingkungan dan produksi dan pemasaran sektor pertanian. (tw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Linda Tangdialla
Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper