Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan mengungkapkan defisit anggaran pada 2010 bisa berada di kisaran 1,2% jika pemerintah tidak mampu menghabiskan anggaran belanja hingga Rp90 triliun pada Desember ini.

Agus Suprijanto, Pjs Kepala Badan Kebijakan Fiskal, menuturkan belajar dari pengalaman kinerja belanja negara pada tahun-tahun sebelumnya, maksimal anggaran yang bisa diserap pada bulan terakhir atau desember sekitar Rp67 triliun. Sementara dana belanja negara yang masih belum cair cukup besar dan untuk bisa mencapai defisit anggaran 1,4%-1,5% dari PDB dibutuhkan penyerapan anggaran pada Desember sekitar Rp80-90 triliun. "Tapi tidak tahu bagaimana Desember tahun ini, apakah bisa lebih besar dari itu (Rp67 triliun). Kalau sama di kisaran itu, maka defisitnya bisa sekitar 1,2%-1,3% dari PDB. Kalikan saja dengan nominal PDB kita," ujar dia kepada Bisnis, malam ini.Hal tersebut, lanjut Agus, akan menentukan posisi akhir dari sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) APBNP 2010. Menurutnya, jika mengacu pada defisit anggaran 1,5% dari PDB nominal Rp6253,78 triliun, maka potensi Silpa tahun ini bisa sekitar Rp37,52 triliun. Angka itu bisa lebih besar lagi jika realisasi defisit tidak mencapai 1,5% PDB. Agus Suprijanto mengatakan rendahnya belanja negara belum tentu karena buruknya kualitas belanja, tetapi bisa jadi hasil dari efisiensi anggaran. Sejumlah indikator makro ekonomi yang di bawah asumsi APBNP menjadi salah satu faktor penghemat anggaran belanja negara. (bsi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper