Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA: Pemerintah mengoptimalkan potensi sabut kelapa menjadi komoditas bernilai tinggi melalui pemberdayaan koperasi di berbagai daerah, menyusul keberhasilan perajin Kebumen memasarkan anke produk berbahan baku sabut kelapa yang ramah lingkungan.

Prijadi Atmadja, Asisten Deputi Urusan Ekspor dan Impor Kementerian Koperasi dan UKM, mengatakan, sabut kelapa sangat besar potensinya menjadi komoditas unggulan karena hampir terdapat di seluruh Indonesia.

Sebelum kelompok Aneka kerajinan anyaman sabut kelapa (Akas) di Kebumen berhasil mengolah sabut kelapa menjadi berbagai produk, status sabut kelapa hanya sebagai limbah.

Saat ini kelompok Akas melalui satu produk, yakni coco mash, berhasil meraup omzet sekitar Rp90 juta per bulan. Kelompok itu sedikitnya telah memproduksi 10 jenis produk, ujarnya, hari ini.

Coco mash adalah produk sejenis jaring yang fungsinya menahan erosi, pengaturan penanaman rumput laut ataupun penahan tanah agar tetap stabil, terutama di wilayah-wilayah perbukitan rawan longsor dalam skala kecil.

Menurut Prijadi, sabut kelapa yang telah diolah dengan mesin tepat guna oleh kelompok Akas, bisa menggantikan fungsi berbagai alat yang selama ini menggunakan bahan baku sintetis yang pemakaiannya bisa merusak lingkungan.

Pasar komoditas olahan sabut kelapa masih terbuka lebar untuk ekspor dengan negara tujuan Jepang maupun Korea Selatan yang selama ini mengimpor dari India dan Filipina.

Di satu sisi, kata Prijadi, India dan Filipina masih kesulitan melayani permintaan Jepang dan Korea Selatan. Karena itu Kementerian Koperasi dan UKM akan mengoptimalkan potensi koperasi di berbagai daerah untuk menjadi pelaku ekspor.

Jika komoditas sabut kelapa bisa diproduksi massal oleh koperasi-koperasi, akan menjadi tumpuan bagi pencari tenaga kerja di setiap daerah, ujar Prijadi.

10 produk yang dihasilkan kelompok Akas Kebumen dalam pengolahan sabut kelapa a.l coco fiber, coco matras, tali tambang, coco topi, coco bag, coco mash, coco pot, coco sheet, sabutret, dan coco peat. (ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper