Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengiriman TKI menurun

JAKARTA: Pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) hingga September 2010 menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Momentum hari raya menjadi penyebab penurunan pengiriman TKI.

JAKARTA: Pengiriman tenaga kerja Indonesia (TKI) hingga September 2010 menurun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Momentum hari raya menjadi penyebab penurunan pengiriman TKI.

Berdasarkan data Bank Indonesia yang dikompilasi dengan kantor Kemenakertrans dan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) per September penambahan penempatan TKI 2010 telah mencapai 427.000 orang.Angka tersebut turun 12% jika dibandingkan dengan periode yang sama 2009 yang tercatat sebesar 479.000 orang. Dengan perkembangan tersebut, jumlah keseluruhan TKI pada September 2010 mencapai 4,32 juta orang. Kepla Biro Humas Bank Indonesia Difi A. Johansyah mengatakan penurunan jumlah penempatan TKI pada September 2010 lebih disebabkan oleh berlangsungnya perayaan Idul Fitri. Tren seperti ini merupakan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yang biasanya setelah Idul Fitri jumlah penempatan TKI akan kembali meningkat, ujarnya dalam keterangan tertulis, hari ini.Meskipun jumlah TKI menurun, paparnya, pengiriman aliran devisa ke Indonesia (remitansi) terus menunjukkan peningkatan. Jumlah remitansi pada September 2010 mencapai US$5,03 miliar, meningkat sebesar 2,44% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$4,91 miliar. Menurut dia, peningkatan pengiriman remitansi itu terjadi dalam lima tahun terakhir, setelah BI bersama Kemenakertrans dan BNP2TKI melakukan monitoring penempatan TKI ke luar negeri sejak 2005.Dari monitoring itu, sambungnya, diketahui bahwa pusat penempatan TKI bukan hanya di negara yang selama ini dikenal sebagai negara importir TKI seperti Arab Saudi, Malaysia, Singapore, Hong Kong, dan Taiwan. Pada kenyataannya, data yang ada menggambarkan bahwa penempatan TKI saat ini tersebar diberbagai negara yang bahkan barangkali tidak pernah diduga sebelumnya, seperti Sudan, Cyprus dan beberapa negara di Afrika serta Eropa lainnya, paparnya. (mrp)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Mursito

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper