Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertumbuhan pasar TV berbayar bakal stagnan

JAKARTA: Pertumbuhan pasar televisi berlangganan di Indonesia dinilai sudah stagnan dipicu oleh konten TV terestrial yang makin menarik.

JAKARTA: Pertumbuhan pasar televisi berlangganan di Indonesia dinilai sudah stagnan dipicu oleh konten TV terestrial yang makin menarik.

Konten TV lokal dan free to air yang sudah sangat bagus itu memicu rendahnya minat masyarakat untuk berlangganan TV satelit atau kabel, ujar GM Pengembangan Bisnis Indosat M2 Hermanudin kepada Bisnis hari ini.

Dia mengungkapkan hal itu bisa dilihat dari jumlah pelanggan total TV berlangganan di Indonesia sekitar sejuta pelanggan, padahal produk sudah ada sejak akhir 90-an. Sementara pengguna televisi lokal terestrial dan free to air satelit, tambah Hermanudin, besar jumlahnya.

Sebaliknya, Dirut Aora TV Guntur S. Siboro mengatakan ada hampir 40 juta rumah yang memiliki TV dan hanya 1-2 juta saja yang menjadi pelanggan TV berlangganan (resmi maupun tidak resmi). P

otensi pasar besar namun harus dicari cara terobosan untuk pasar yang besar tersebut, tegas mantan Direktur Marketing Indosat tersebut.

Pasar televisi berbayar di Indonesia diyakini masih sangat potensial dikembangkan jika melihat masih kecilnya penetrasi pelanggan layanan tersebut.

Menurut Elvizar KH, Direktur Utama PT Indonesia Telemedia-anak usaha Telkom yang bergerak dalam penyediaan layanan televisi berbayar-saat ini total konsumen pay TV di Indonesia baru sekitar 1 juta pelanggan.

"Bandingkan saja dengan Vietnam yang jumlah penduduknya jauh lebih kecil, tetapi total pelanggannya sudah mencapai 2 juta," ujarnya.

Dengan melihat fakta tersebut, dia meyakini pasar pay TV masih sangat menjanjikan di Indonesia, terlebih daya beli masyarakat di Tanah Air terus membaik.

Elvizar melihat adanya sejumlah faktor yang membuat siaran TV berbayar di Indonesia, di antaranya adalah tarif yang lebih menarik dan dukungan dari penyedia konten lokal yang relatif masih lemah.(api)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper