Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OP bisa tekan harga beras hingga Rp6.000

JAKARTA: Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) berharap Perum Bulog menggencarkan operasi pasar (OP) beras untuk mengerem harga bahan pangan pokok tersebut hingga bisa bertengger sekitar Rp6.000 per liternya untuk harga sampai di tangan konsumen.Sekjen

JAKARTA: Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) berharap Perum Bulog menggencarkan operasi pasar (OP) beras untuk mengerem harga bahan pangan pokok tersebut hingga bisa bertengger sekitar Rp6.000 per liternya untuk harga sampai di tangan konsumen.Sekjen APPSI Ngadiran mengatakan sampai saat ini untuk sayur mayur dan daging belum terlihat tren peningkatannya meski sebentar lagi menjelang hari raya Natal, kecuali untuk beras yang harganya terus merangkak naik.Kami mengharapkan Bulog menggencarkan OP beras, sehingga harga beras sampai di tangan rakyat bisa berkisar Rp6.000-Rp6.100 per liternya, kata Ngadiran ketika dihubungi lewat telepon genggamnya hari ini.Ngadiran mengatakan jika sebelumnya pedagang pasar membeli beras di pasar induk dengan harga Rp5.100 per liter dan dijual kembali ke masyarakat yang membeli di kios mereka dengan harga Rp5.500. Namun kini pembelian beras di pasar induk untuk beras kualitas paling rendah sudah mencapai Rp6.100-Rp6.200 per liter, dan pedagang pasar menjualnya dengan harga Rp6.500.Menurutnya, agar OP makin tepat sasaran untuk menekan harga beras diharapkan agar Bulog melibatkan asosiasi yang melibatkan pedagang pasar sebagai angota seperti koperasi pedagang pasar (Koppas) dan APPSI untuk melakukan penjualan beras operasi pasar yang digelontorkan Bulog.Pedagang pasar, ujarnya, berharap harga beras segera bisa dijinakkan mengingat lonjakannya juga memengaruhi omzet yang mereka peroleh.Karena harga beras tinggi, konsumen akan mencari ke sana kemari sebelum membeli, katanya.Padahal, ujarnya, pedagang berharap konsumen yang membeli beras di kiosnya juga membeli sejumlah barang lain yang mereka butuhkan. (ln)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper