Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mendag AS Wilbur Ross: Kesepakatan Dagang dengan China Bakal Tercapai

Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross memprediksi bahwa pemerintah AS dan China dapat mencapai kesepakatan perdagangan.
Miliarder Wilbur Ross saat diambil sumpahnya sebagai sekretaris perdagangan AS pada  Selasa (28/2/2017)  oleh Wakil Presiden Mike Pence/Reuters
Miliarder Wilbur Ross saat diambil sumpahnya sebagai sekretaris perdagangan AS pada Selasa (28/2/2017) oleh Wakil Presiden Mike Pence/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Wilbur Ross memprediksi bahwa pemerintah AS dan China dapat mencapai kesepakatan perdagangan, ketika sejumlah pejabat dari dua negara berkekuatan ekonomi terbesar dunia ini melanjutkan perundingan guna mengakhiri sengketa perdagangan mereka.

Dalam wawancara dengan CNBC pada Senin (7/1/2019) waktu setempat, Ross mengatakan isu-isu perdagangan yang dekat akan lebih mudah diatasi, sedangkan isu penegakan hukum dan reformasi struktural, seperti hak kekayaan intelektual dan akses pasar, akan lebih sulit untuk diselesaikan.

“Saya pikir ada peluang yang sangat baik bahwa kita akan mendapatkan penyelesaian masuk akal yang dapat diterima China, dapat diterima kita, dan yang membahas semua isu utama,” kata Ross, seperti dilansir Reuters.

Lebih lanjut, Ross mengatakan perundingan antara kedua negara diadakan oleh staf-staf pemerintahan yang sesuai dengan perannya dan akan membantu menentukan langkah pemerintah ke depan.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China mengatakan Beijing memiliki "itikad baik" untuk bekerja sama dengan Amerika Serikat guna menyelesaikan friksi perdagangan ketika para pejabat Tiongkok bertemu dengan pejabat AS di Beijing pada 7-8 Januari.

Pertemuan ini adalah pembicaraan tatap muka pertama sejak Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada 1 Desember sepakat untuk memasuki masa gencatan selama 90 hari dalam hal pengenaan tarif perdagangan yang telah mengguncang pasar global.

Setelah hari pertama perundingan berakhir, sejumlah importir China melakukan pembelian kedelai AS dengan jumlah besar yang ketiga kalinya dalam sebulan terakhir, menurut pedagang yang berbasis di Chicago.

Namun China sendiri baru membeli sekitar 5 juta ton sejak pembelian dilanjutkan pada bulan Desember, atau kurang dari 20% kedelai yang dibeli setahun sebelumnya.

Pada Minggu (6/1), Trump mengatakan pembicaraan perdagangan dengan China berjalan sangat baik dan bahwa kelesuan dalam ekonomi China memberi alasan bagi Beijing untuk mengupayakan tercapainya kesepakatan.

Tahun lalu, Trump memberlakukan tarif impor terhadap barang-barang senilai ratusan miliar dolar asal China dan telah mengancam akan melancarkan tarif lebih lanjut untuk menekan pemerintah China mengubah praktiknya atas sejumlah isu mulai dari subsidi industri, kekayaan intelektual, hingga peretasan. Pemerintah China tak ketinggalan membalas langkah AS ini dengan tarifnya sendiri.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Lu Kang mengatakan kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan dialog yang positif dan konstruktif demi menyelesaikan perselisihan ekonomi dan perdagangan, sesuai dengan konsensus yang dicapai oleh masing-masing pemimpin negara.

"Sejak awal, kami percaya bahwa friksi perdagangan China-AS bukanlah situasi positif baik bagi tiap negara maupun ekonomi dunia. China memiliki itikad baik, atas dasar saling menghormati dan kesetaraan, untuk menyelesaikan friksi perdagangan bilateral,” ungkap Lu Kang.

 “Mengenai apakah ekonomi China baik atau tidak, saya sudah menjelaskan ini. Perkembangan China memiliki keuletan dan potensi besar. Kami memiliki kepercayaan kuat pada fundamental jangka panjang yang kuat dari ekonomi China,” tegas Lu Kang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper